Organization Skill

Di tengah kegiatan General Orientation, kami sebelumnya sudah disampaikan bahwa Binusian hendaknya tidak hanya menjadi mahasiswa yang smart secara kemampuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki keahlian non teknis (yang biasanya disebut dengan soft skill) yang memiliki nilai jual tinggi. Salah satu diantara soft skill tersebut adalah organizational skill atau kemampuan berorganisasi. Kemampuan berorganisasi di Binus diukur berdasarkan poin SAT yang berhasil dikumpulkan oleh mahasiswa yang bisa didapatkan melalui beberapa organisasi yang diambil oleh Binus. Poin SAT sendiri menjadi syarat kelulusan yang diwajibkan oleh pihak universitas sehingga kami disini secara tidak langsung didorong untuk mengambil pengalaman berorganisasi sebanyak banyaknya.

Melalui kegiatan Bunga Rampai dan EXPO, kami dapat memilih organisasi atau Unit Kegiata Mahasiswa (UKM) apa yang hendak kita ambil sebagai seorang mahasiswa. Saya pribadi memilih 3 UKM yang menjadi ketiga UKM utama. UKM tersebut diantaranya adalah : BNCC, Aikido dan B-Preneur. Apa alasan saya memilih ketiga UKM tersebut? Saya memilih BNCC sebagai UKM utama yang hendak saya ikuti karena visi pribadi saya adalah membangun bisnis Startup yang bergerak di bidang teknologi. Saya memerlukan ilmu lebih dalam tentang teknis dari dunia komputer itu sendiri maupun informasi dan wawasan tentang perkembangan industri di dunia komputer. Selain ilmu, saya juga berniat untuk mendapatkan koneksi ke mentor mentor yang pernah menjalankan bisnis Startup dan menemukan partner yang tepat yang memiliki visi yang sama dan arah yang sama untuk membangun bisnis startup dan membawa impact positif bagi masyarakat. Saya memilih B-Preneur karena saya memiliki usaha sendiri di bidang Food and Beverage sehingga saya membutuhkan koneksi ke pihak l.ain yang memiliki usaha juga untuk saling belajar dari pengalaman mereka masing masing. terakhir saya memilih Aikido karena saya ingin belajar bela diri dan mengisi waktu saya untuk mengambil kegiatan berolahraga dan Aikido sebagai ilmu bela diri yang paling harmonis dan lembut cocok dengan kepribadian saya. 

Skill berorganisasi ini saya pelajari dengan menjadi aktivis dalam UKM BNCC. BNCC awalnya membuka launching pada awal periode AO dan membuka kesempatan bagi kami yang ingin mendaftar menjadi aktivis untuk berpartisipasi dalam kegiatan calon aktivis. Dalam menjadi calon aktivis kami memiliki tugas untuk menyelesaikan quest yang beraneka ragam. Menurut saya ini adalah sebuah UKM di Binus yang memiliki iklim sangat baik untuk pengembangan diri karena dibanding UKM lain yang menurut saya hanya berfokus pada kegiatan mengisi waktu luang, BNCC mengisi waktu luang dengan mengembangkan diri bagi para anggotanya.

HTTP HIMTI

Pada tanggal 10 September yang lalu di tengah masa masa kami memasuki pekan AO, HIMTI mengadakan sebuah acara yang dinamakan dengan HTTP. Secara resmi HIMTI menyambut kami sebagai mahasiswa baru yang masuk dalam School of Computer Science Binus dalam sebuah acara welcome party. Welcome party ini diadakan di gedung BPPT Thamrin dan dihadiri lebih dari ratusan Binusian dari jurusan yang berbeda beda seperti Teknik Informatika, Mobile Application technology dan Game Application technology serta berabgai jurusan lain yang tergabung dalam SoCS Binus. Acara berjalan dengan baik dari pagi jam 10 hingga malam hari jam 7 malam. Jujur saya tidak terlalu menikmati acara tersebut karena saya berharap acara ini tidak sekedar welcoming party, tetapi banyak acara yang bersifat menambah wawasan seperti talkshow menarik, topik informatif seputar industri teknologi dan semacamnya. Tetapi rupanya acara ini lebih berisi tentang drama musikal, tampilan menyanyi dan “dugem” sehingga agak wasting time karena tidak begitu penting, jujur saja saya agak menyesal mengeluarkan uang setelah mengikuti event ini.

Jalan acara HTTP adalah sebagai berikut : awalnya mahasiswa diiringin masuk oleh panitia HIMTI sambil menunggu acara. Kami diajak melihat IT showcase yang berupa karya IT mahasiswa Binus. Salah satu yang menarik bagi saya adalah VR Glasses dimana kami dapat mengenakan VR glasses tersebut dan melihat kampus secara virtual dan real. Alat ini efektif untuk melakukan marketing Binus seandainya Binus melakukan tur promosi ke sekolah sekolah. Pasalnya, banyak murid yang ingin langsung menikmati tampilan kampusnya secara nyata, jadi mengapa tidak menggunakan alat ini? Begitu pikir saya ketika menggunakan alat ini.

Selain VR Glasses, yang menarik lagi adalah gadget untuk mendeteksi motion atau gerak tubuh. Disini kita dapat menggerakkan bagian tubuh tertentu untuk melakukan sebuah gestur atau gerakan yang nantinya akan di scan oleh komputer. Gestur ini dapat digunakan untuk bermain game yang memerlukan gerakan fisik seperti Fruit Ninja atau Agar.Io

Selain dua benda yang sifatnya fisik, IT Showcase juga menampilkan banyak platform aplikasi seperti Infografik dan Games sederhana yang dibuat oleh mahasiswa Binus. Menurut saya banyak karya IT yang tergolong dalam kategori kreatif, namun ternyata HIMTI sepertinya kurang mengemas Showcase dengan baik sehingga terkesan karya IT itu memberi kesan murahan atau sesuatu yang biasa saja. Padahal jika dikemas dengan baik akan banyak pihak yang lebih terpukau melihat karya-karya IT tersebut.

Setelah kami puas melihat showcase, acara HTTP ini dimulai dengan perkenalan dari para petinggi petinggi fakultas SoCS dan ketua acara HTTP. Dilanjutkan dengan beberapa lagu-lagu. Acara formal dimulai hanya sekilas yaitu pemutaran video tentang apa itu soft skill dan bagaimana soft skill dibekali oleh Binus. Jam 11 siang kami mendapat kesempatan untuk istirahat dan makan siang, serta berkeliling untuk jajan dan melihat lihat stand stand di HTTP. Stand yang saya pribadi lihat adalah stand stand sponsor dan stand stand makanan minuman. Tidak ada stand spesifik yang menarik perhatian saya secara terfokus.

Acara HTTP dilanjutkan kembali yaitu adanya acara talkshow dengan beberapa mahasiswa Binus yang membuat algoritma mendeteksi personality seseorang dengan menggunakan tweet yang mereka posting di twitter dalam bahasa Inggris. Mereka memberikan tips bagi kami mahasiswa baru bahwa penting sekali untuk menggunakan masa kuliah untuk produktif dan menciptakan sesuatu. Seusai mereka mengerjakan acara tersebut, kami kembali melanjutkan acara dengan menonton drama dari HIMTI yang mengisahkan proses FEP dan proses yang harus dilewati ketika mendaftar jadi aktivis HIMTI. Drama ini dikemas dengan alur yang sangat lambat, karena selain tokoh tokohnya membuat gestur yang agak berlebihan, tempo bicara para tokoh drama juga sangat lambat sehingga jujur saya agak bosan saat menonton.

Namun jika kita seksama memperhatikan drama ini, kita mendapatkan gambaran besar yang akan dilakukan jika kita menjadi aktivis HIMTI. Diantaranya ada variasi tugas yang beragam sehingga kita dituntut untuk mengerjakan tugas tersebut tepat waktu, namun juga tetap memperhatikan hubungan personal kita dengan teman yang lain. Seusai drama ini, acara HTTP diakhiri dengan acara musik dan menari. Jujur saya tidak begitu menarik karena secara pribadi saya tidak begitu menyukai musik yang seperti klub. Bagi saya agak membuang waktu.

Di akhir acara ini, para peserta diperbolehkan untuk pulang setelah mengambil baju dan goodie bag yang telah disiapkan oleh HIMTI. Setelah acara ini berakhir, maka saya segera pulang.

Academic Orientation

Sebagai seorang mahasiswa yang pernah mengikuti perkuliahan selama 3 tahun di Psikologi Universitas Atma Jaya, tentu pengalaman berkuliah menjadi sesuatu yang tidak asing bagi saya. Saya tidak kaget dengan jadwal yang berubah ubah, kelas yang selesai di sore bahkan malam hari, tantangan dalam mengelola waktu untuk menyeimbangkan tanggung jawab akademik, non akademik yang bersifat organisasi kampus maupun kehidupan personal. Sehingga simulasi perkuliahan semasa Academic Orientation menjadi saat yang tidak mengagetkan untuk saya secara personal.

Saya mengawali kegiatan AO dengan mengikuti kelas besar yang mempelajari tentang Algoritma dan Pemrograman di auditorium. Di sana saya dijelaskan mengenai apa itu algoritma dan penerapannya menggunakan bahasa pemrograman. Saya tidak begitu terkejut karena semasa SMA saya telah mempelajari algoritma dan coding sehingga saya berinisiatif untuk mengajari beberapa teman sekelas saya yang lain yang ingin belajar supaya bisa mengerti konsep tentang programming menggunakan bahasa C++ dan menerapkan algoritma yang dipikirkan.

Seusai kelas besar mengenai Algoritma, saya mempelajari tentang kemampuan belajar atau technical skill yang harus dikuasai secara umum oleh mahasiswa yaitu membuat tampilan presentasi dengan slide yang menarik secara interface dan fungsi, serta menggunakan mindmap untuk membantu proses pencatatan. Pada waktu itu dosen kami Pak Irfan memberikan sebuah tantangan bagi kami yang bisa membuat mindmap paling kreatif akan ia belikan secangkir kopi Starbucks. Dan hari itu saya rupanya menjadi mahasiswa yang cukup beruntung karena dari 60 an mahasiswa lain, saya mendapat kesempatan untuk ditraktir kopi karena mindmap yang saya buat termasuk dalam kategori yang kreatif (menurut dosen).

Di hari berikutnya, kami memasuki kelas algoritma kembali. Tetapi kali ini bukan di kelas besar melainkan di kelas kecil bersama dosen kami yang bernama Bapak Henry Chong. Beliau menjelaskan algoritma pemrograman. Ia juga menjelaskan bahwa pada saat kita melakukan penyusunan program, komputer dapat melakukan beberapa hal seperti input, output, proses, storing, dan sebagainya. Ia juga menjelaskan tentang flowchart pemrograman dan diagram alir algoritma. 

Banyak juga pelajaran lain yang saya dapatkan selama kelas AO diantaranya seperti memeplajari sejarah perkembangan teknologi, coding sederhana di lab computing, hingga pada akhirnya kami memasuki ujian AO. Ujian AO ini diadakan di hari terakhir AO dimana kami diberikan waktu tes selama 1 jam untuk mengerjakan 4 buah soal yang tergolong dalam kategori mudah dengan menggunakan bahasa pemrograman.

Saya untungnya dapat melalui tes tersebut dalam waktu yang relatif cepat sekitar 15 menit untuk menyelesaikan keempat soal tersebut. Singkatnya, proses AO berjalan dengan baik dan saya mampu beradaptasi dengan sistem yang disebut dengan sistem perkuliahan.

General Orientation

Masuk ke dalam universitas yang baru tentu merupakan pengalaman yang menimbulkan kesan emosional yang bercampur aduk. Seru karena masuk ke dalam lingkungan baru, bingung karena belum tahu apa yang harus dilakukan, excited karena bertemu dengan teman-teman baru, sekaligus menegangkan karena akan bertemu tantangan tantangan baru. Begitu pula yang saya alami ketika pertama kali memilih untuk berkuliah di jurusan Teknik Informatika Bina Nusantara.

3 tahun berkuliah di Universitas Atma Jaya menjadi bekal pengalaman saya selama di dunia kampus sehingga saya tidak mengalami culture shock pada hari pertama masuk kuliah, tetapi tetap saja ada perasaan bercampur aduk ketika menjalankan General Orientation. Namun berbeda dengan ospek kampus lain yang menurut saya cukup membuang buang waktu, di Binus, orientasi ini justru membantu dan menyediakan informasi karena selain tidak bertele tele dan ribet, ospek ini juga membantu saya untuk mengenal kehidupan kampus.

Berikut pengalaman yang hendak saya bagi selama saya mengikuti GO di Binus.

Day 1st – The Beginning
ini hari pertama seluruh rangkaian kegiatan FEP dimulai. Awalnya kami diminta untuk masuk kelas kami masing masing. Saya masuk ke kelas EBN 11. Saya membawa kartu FEP dan begitu tiba di tempat, saya langsung diarahkan oleh Buddy Coordinator saya yang bernama Hendri untuk masuk ke dalam ruangan kelas. Setelah masuk ke dalam ruangan, kami diminta mengenalkan diri kami masing masing dan menceritakan alasan kami memilih untuk berkuliah jurusan IT di Binus. Saya menceritakan bahwa saya ingin membangun bisnis startup teknologi sehingga berkuliah di Binus akan membantu saya membuka koneksi dan wawasan tentang industri teknologi.

Setelah kami memperkenalkan diri kami masing-masing, tiba saatnya para BC mengarahkan kami untuk memilih Komti (Koordinator kelas). Dari 60 orang di dalam kelas kami, ada 5 orang yang mencalonkan diri, salah satunya saya bersama empat orang teman yang lain : Adam, Marvin, Rudy, dan Rifki. Kemudian para BC mengarahkan kami untuk menceritakan visi misi singkat untuk menjadi Komti. Setelah kami menceritakan visi dan misi kami, saya terpilih menjadi Komti kelas.

Seusai proses pemilihan komti selesai, kami melakukan ice breaking dengan bermain game sama sama dengan binusian yang lain. Lalu kami diajari untuk menyanyikan mars Binus, mars Binusian, dan mars Binusian 2020 sehingga kami perlu pelajari dalam waktu yang cukup singkat sehingga kami hapal untuk menyanyikan mars tersebut. Setelah menyanyikan mars tersebut, kami diminta untuk membuat sebuah yel yel kelas. Adalah sebuah pengalaman yang cukup sulit bagi kami karena di awal awal kami masih merasa canggung satu sama lain karena baru pertama kali masuk ke dalam kehidupan kuliah. Sehingga di hari pertama, belum ada hasil apapun dalam pembuatan yel-yel.

2nd Day – Binusian Journey

Di hari kedua ini, saya mendapatkan banyak informasi yang cukup jelas tentang perkuliahan mulai dari apa saja yang dibutuhkan oleh seorang Binusian dalam menjadi mahasiswa yang mempunyai kualitas baik. Diantaranya adalah EESE (Employability Entrepreneurial Skill) dimana saat kita lulus nanti, kita diharapkan dalam proses perkembangan kita semasa kuliah, kita memiliki perpaduan hard skill dan soft skill sedemikian rupa sehingga kita dapat menjadi sumber daya manusia yang memiliki nilai rekrut tinggi (employability) jika kita memilih jalan hidup untuk menjadi profesional dalam dunia kerja, atau kemampuan untuk membangun sebuah bisnis (entrepreneurial) skill jika kita memilih jalan hidup untuk menjadi seorang pengusaha.

Selain dari EESE, kami juga disampaikan mengenai informasi tentang syarat kelulusan dimana setidaknya kami harus mengumpulkan 120 poin SAT (100 poin SAT dan 20 poin lain didapatkan melalui pengalaman berorganisasi dan acara acara non akademis seperti seminar, workshop dsb), selain itu kami juga harus memiliki IPK minimal sebesar 2.5 dan 30 jam kerja sosial yang dapat kami peroleh melalui kegiatan relawan, sosial, atau kegiatan mengajar TFI di Binus untuk sekolah sekolah yang memerlukan pendidikan.

Melanjutkan proses hari pertama, yel yel untuk kelas kami belum tersusun sama sekali, namun disana kami memutuskan untuk berunding melalui grup. Salah satu dari teman kami yang bernama Mardi berinisiatif untuk menyusun musik (ia punya keahlian dalam mengcompose musik) dengan menggabungkan beberapa buah lagu untuk menjadi yel yel kelas kita.

3rd Day – Binus Maya

Di hari ketiga ini, saya dan teman teman saya mendapatkan penjelasan dan penggunaan Binus Maya. Ini sangat praktis dan interface dari website tersebut juga enak untuk sebuah sistem perkuliahan. DI website itu kami dapat mengetahui hal hal akademis maupun non akademis yang kita butuhkan di dalam Binus Maya. Dianataranya seperti jadwal kelas, jadwal kegiatan, IPK, SAT yang sudah kita kumpulkan, kartu mahasiswa, tugas-tugas yang diberikan, materi perkuliahan, jadwal ujian, pembayaran, dan banyak informasi lain lagi mengenai perkuliahan.

Sesi ini berlangsung cukup singkat karena kami dapat mengerti secara keseluruhan fungsi dari Binus Maya. Setelah selesai menjalankan sesi binus maya ini kami diajarkan sedikit oleh kakak BC kami untuk membuat sebuah program sederhana. Beberapa dari kami menemui kesulitan. Saya untungnya dapat mengerjakan karena sebelumnya sudah pernah memiliki pengalaman di dunia programming.

Di hari ini kami mulai untuk proceed dalam pembuatan yel yel. Karena sesi Binus Maya ini dimulai siang hari, maka pagi hari nya kami meminjam sebuah ruangan untuk melatih gerakan yel yel berdasarkan apa yang sudah kami rundingkan di dalam grup. Musik yang dicompose oleh Mardi pada hari sebelumnya juga sudah terdengar cukup enak sehingga kami dapat memulai latihan dengan musik tersebut. Latihan belum berjalan dengan baik karena sebagian besar dari kami belum mengetahui gerakan besar yang akan kami lakukan dan lirik lagu yang dicompose sehingga perlu waktu lagi. Sesi latihan yel yel kami lanjutkan seusai kami selesai menjalankan sesi di Binus Maya. Untungnya kelas kami sangat kompak dan saling mengerti sehingga proses pelatihan dapat berjalan dengan baik.

Day 4th – Bunga Rampai

Dalam Binus, banyak sekali variasi dari UKM yang ada. Memilih salah satu atau beberapa diantaranya menjadi tantangan yang cukup sulit karena sebagian besar UKM terlihat seru dan menjanjikan baik dari kegiatan dan proses pembelajaran. Bunga Rampai membantu kami dalam mengenal setiap UKM menjadi lebih dekat.

Beberapa UKM yang menarik minat saya dari segi profile, kegiatan, dan passion pribadi saya adalah sebagai berikut : BNCC, B-Preneur, Aikido, AIESEC, MMPR, TFI, BNEC. Namun pada akhirnya saya memutuskan untuk mengambil 3 UKM saja yaitu Aikido, Bpreneur dan BNCC. Nantinya saya akan mengetahui lebih lanjut pada saat Expo di hari terakhir.

Bunga Rampai berjalan dengan cukup baik dan menarik karena setelah ikut acara ini, saya tidak hanya mendapatkan informasi mengenai sebuah UKM tertentu, tetapi pembawaan dari setiap UKM itu juga menarik. Sehingga gambaran besar dari seluruh UKM berjalan dengan lancar.

Setelah selesai Bunga Rampai ini, saya dan teman teman saya yang lain masuk ke dalam kelas untuk mendapatkan informasi mengenai Student Advisory. Disini kami mendapatkan tentang informasi mengenai fasilitas apa saja di Binus yang berguna untuk mahasiswa nya.

Di sesi ini kai diminta untuk menuliskan noble dream kami di kertas, selain itu juga menuliskan kelebihan dan kekurangan kami dalam bentuk SWOT, serta kami diberikan permainan untuk mengenal teman teman kami melalui permainan Uniqlo sehingga kita sekelas bisa saling mengenal satu sama lain.

Setelah sesi hari 4 ini selesai, kami melakukan latihan yel yel kembali hingga sore. Di latihan kali ini semua bisa berjalan dengan baik. Gerakan juga sudah terlihat sempurna sehingga kami melanjutkan proses dalam membuat video greater Nusantara

Day 5th – Binus way dan Kerohanian

Di hari kelima acara GO yang kami jalankan, kami mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan rektor universitas Bina Nusantara. Ia bercerita kepada kami tentang sejarah dari Binus sejak awal pertama kali berdiri semenjak masih berupa kursus komputer. Beliau menceritakan sejarah Binus sejak awalnya hanya terdiri dari satu gedung hingga memiliki banyak gedung yang tersebar di beberapa lokasi. Beliau juga menceritakan bahwa meskipun Binus adalah universitas swasta, bukan berarti ia kalah dengan universitas negeri dan universitas swasta yang lain. Binus memiliki visi untuk menjadi World Class University pada tahun 2020, sehingga kami sebagai Binusian baru yang menjadi angkatan 2020 diharapkan menjadi mahasiswa yang berkualitas sehingga kami mampu membawa nama Binus menjadi lebih baik.

Seusai sesi pertama, kami mengikuti kelas kerohanian sesuai dengan agama kami masing-masing. Saya masuk ke dalam Keluarga Mahasiswa Katolik dan membentuk kelompok kecil. Dalam kelas itu, kami saling berkenalan masing masing dengan sesama binusian baru yang lain maupun pengurus yang bertanggung jawab dalam KMK tersebut. Disana saya mendapatkan informasi bahwa KMK mengadakan acara persekutuan doa setiap hari Jumat.

Day 6th – Last Day

Hari terakhir acara dari General Orientation, kami ada sebuah acara di lapangan. Di acara tersebut kami melihat performa yel yel dari kelas kelas lain. Kami juga melihat para komti dari setiap angkatan untuk maju dan menceritakan kesan pesan selama mengikuti kegiatan GO dan semuanya menyatakan bahwa pengalaman yang mereka dapatkan selama GO adalah pengalaman positif dan dapat membantu dalam perkuliahan. Setelah semua acara berlangsung dan semua kelompok menampilkan yel-yel, kami setiap kelas membentuk kelompok kecil dan mengikuti satu orang BC untuk bersiap siap mengikuti kegiatan EXPO.

Awalnya para BC mendampingin dan memimpin kami saat berkeliling sehingga semua stand UKM yang hadir di EXPO dapat kami lihat. Seusai kami berkeliling, kami diberi waktu bebas untuk kembali mengunjungi beberapa stand UKM dan mendaftar UKM sesuai apa yang kami minati. Saya mengunjungi stand B Preneur, BNCC dan Aikido dan segera mendaftar dalam ketiga UKM tersebut. Setelah selesai, kami kembali berkumpul dengan kelas kami masing-masing. BC kami mengumumkan bahwa EBN 11 menjadi salah satu kelas dengan nominasi kelas terbaik dari keseluruhan FEP. Ini merupakan hal yang membanggakan bagi kami terutama saya sebagai komti kelas karena kelas kami memiliki title yang oke untuk disandang.

Setelah itu berakhirlah sudah seluruh rangkaian kegiatan dari GO dan kami melanjutkan perjalanan kami sebagai Binusian dengan memasuki masa masa Acedemic Orientation (AO)